Home

Senin, 29 Maret 2010

Ingin Terapkan KERS di F1?

Masa depan perlombaan Formula Satu (F1) akan ditenukan perkembangan teknologi baru ketimbang dari mesinnya yang mahal, kata Ketua FIA Max Mosley, Senin. Federasi Automobil Internasional (FIA), yang akan bertemu dengan Asosiasi Tim F1 (FOTA) di Jenewa Selasa untuk mendiskusikan masalah pemotongan pendanaan perlombaan F1, memberi contoh tentang pentingnya Sistem Recovery Enerji Kinetik (KERS).
"KERS merupakan hal esensi dalam memajukan masa depan kendaraan balap itu, karena hal baru itu akan menjadi alat penggerak dalam berlomba," kata Mosley. "Makanya FIA ingin menjadikan KERS sebagai alat pembeda dalam perlombaan Formula Satu dan kepentingannya sudah akan dirasakan pada 2011," katanya.
"Ini akan membuat perlombaan Formula Satu menjadi lebih relevan dan kredibel ketimbang menggunakan mesin amat mahal atau sistem transmisi gigi yang terlalu canggih, yang tidak relevan dengan alat pengangkutan jalanan yang modern," katanya.
Badan otomotif dunia itu minggu lalu menyatakan mereka menginginkan adanya perubahan bagi 10 tim yang berlomba untuk memakai mesin standar mulai 2010 sebagai bagian dari pemecahan krisis global yang sedang melanda dunia.
Namun niat itu tidak diterima tim peserta lomba yang mesinnya dipasok pabrik yang mendominasi perlombaan itu dan mereka kelihatannya lebih meoleh pada pilihan lain, seperti KERS itu. "Mesin standar benar-benar tidak kami sukai. Saya kira ada pilihan lain untuk memotong pendanaan perlombaan F1," kata bos BMW-Sauber Mario Theissen ketika ditanyakan tentang itu pada Cina Grand Prix minggu lalu.
Ia menambahkan bahwa tim ahli dalam tim peserta lomba F1 sedang melakukan penelitian untuk memperpanjang daya tahan mesin serta mencoba menyetandarkan suku cadangnya.
Mosley menyatakan bahwa FIA akan menerapkan sistem KERS, yang akan menggunakan panas dari sistem pengereman kendaraan sebagai tenaga tambahan kendaraan. Pabrik akan menggunakan sistem mereka sendiri dan akan dikenalkan tahun depan bila peraturan itu sudah diterapkan.
"Untuk menyetandarkan teknologi baru yang relevan dengan masakah pengamanan transport jalan raya--yaitu efisiensi enerji--namun tetap mengembangkan masalah yang tidak relevan seperti sistem aerodinamik F1--rasanya tidak rasional," kata Mosley. "Kelihatannya harus ada pemikiran berlanjut dalam hal ini," katanya.
"Teknoligi seperti KERS, termasuk pengembangan dan penggunaan lagi energji dan panas yang sudah terpakai, di masa depan akan menjadi pembeda dalam perlombaan Formula Satu, bukan dengan sistem lama yang menggunakan teknologi tidak berguna seperti penggunaan mesin dengan kecepatan luar biasa atau penggunaan spesifik aerodinamik Formula Satu," katanya.

ada apa dengan teknologi KERS?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar