Home

Senin, 29 Maret 2010

Teknologi F1 Mengapa Aplikasi KERS Kontroversial?


Keuntungan KERS secara teoritis sudah jelas. Tetapi mengapa aplikasi KERS masih kontroversial? Buktinya tidak semua tim mau menggunakan teknologi ini. Bagi tim yang menolak memakai KERS menganggap alat ini bisa membawa beberapa masalah.

Perangkat KERS memiliki bobot mencapai 25-30 kg. Karena bobot tersebut, para mekanik F1 menganggap bisa mengacaukan titik gravitasi mobil F1. Apalagi mobil F1 sebelumnya dirancang tanpa KERS. Dengan memasangkan alat tambahan atau KERS maka harus merancang ulang hampir seluruh komponen mobil. Termasuk letak mesin, transmisi, fuel-tank dan posisi KERS itu sendiri jika tidak ingin distribusi gravitasi di mobil itu menjadi kacau.

Masalah selanjutnya adalah riset yang dianggap bisa menambah waktu dan biaya ekstra. Seperti yang kita tahu, mobil F1 memerlukan serangkaian uji coba baik itu di terowongan angin, test-rig, sampai tes di sirkuit. Dengan alat ini tentu dibutuhkan riset dan uji coba yang lebih banyak dari sebelumnya, dan itu tentu membutuhkan waktu dan biaya yang ekstra pula. Apalagi krisis global yang terus menghantui keuangan setiap tim.

Itulah beberapa alasan mengapa tidak semua tim mau mengaplikasi KERS di awal-awal musim ini. Tercatat hanya McLaren, BMW, Ferrari dan Renault yang menggunakannya di seri pertama, sisanya hanya merencanakan. Bahkan ada yang sama sekali tidak akan memakainya di musim ini.

Ironisnya lagi, pada seri ke-3 di China, tim yang mengaplikasi KERS juga berkurang yaitu tinggal duo McLaren dan BMW. Timbul pertanyaan besar, apakah teknologi KERS yang memiliki misi mulia menekan emisi gas buang mobil F1 akan hanya menjadi kenangan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar